Revitalisasi Fasilitas Budaya di Kawasan Cepu Raya

Pemanfaatan ruang publik seperti Pendopo Balai Desa juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pembentukan karakter Generasi Z

Kawasan Cepu Raya, yang meliputi Kecamatan Cepu, Sambong, dan Kedungtuban di Kabupaten Blora, memiliki sejumlah fasilitas publik yang semula didesain sebagai ruang pengembangan seni dan budaya. Namun, belakangan ini, banyak dari fasilitas tersebut terbengkalai dan minim aktivitas kebudayaan. Padahal, ruang-ruang ini berpotensi besar menjadi medium pembentukan karakter dan jiwa nasionalisme Generasi Z. Artikel ini menganalisis kondisi terkini, dampak sosial yang timbul, serta menawarkan solusi strategis untuk merevitalisasi fasilitas budaya tersebut.


1. Pendahuluan

Kawasan CepuRaya memiliki warisan budaya yang kaya, mulai dari kesenian tradisional seperti Tayub dan Barongan, hingga sejarah industri migas yang memengaruhi identitas masyarakatnya. Namun, sayangnya, banyak fasilitas publik yang seharusnya menjadi wadah ekspresi budaya kini terbengkalai. Gedung-gedung kesenian, lapangan desa, dan balai pertemuan lebih sering terkunci daripada digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat.

Kondisi ini ironis mengingat Generasi Z, yang merupakan kelompok usia produktif dan rentan terhadap pengaruh globalisasi, justru kehilangan ruang untuk mengembangkan kecintaan terhadap budaya lokal. Artikel ini bertujuan untuk:

1.       Memetakan fasilitas budaya yang tidak termanfaatkan di Cepu Raya.

2.       Menganalisis dampak sosial dari minimnya kegiatan kebudayaan.

3.       Menawarkan solusi berbasis kolaborasi multipihak untuk revitalisasi.


2. Fasilitas Budaya yang Terbengkalai, Potensi yang Terbuang

Berikut adalah beberapa fasilitas publik di Kawasan Cepu Raya yang memiliki nilai strategis tetapi kurang termanfaatkan:

a. Panggung Budaya Tukbuntung

  • Lokasi: Pusat Kota Cepu
  • Kondisi Terkini: Hanya digunakan sporadis untuk acara resmi pemerintah.
  • Potensi: Dapat menjadi pusat latihan seni, pameran budaya, atau diskusi kebudayaan.

b. Lapangan Brabowan

  • Lokasi: Kecamatan Sambong
  • Kondisi Terkini: Lebih sering dipakai untuk olahraga; jarang ada pentas seni.
  • Potensi: Ideal untuk festival budaya tahunan atau pagelaran kesenian rakyat.

c. Balai Desa Kedungtuban

  • Lokasi: Kecamatan Kedungtuban
  • Kondisi Terkini: Hanya dipakai rapat administratif.
  • Potensi: Dapat diubah menjadi ruang workshop batik atau musik tradisional.

Pemanfaatan sarana publik berupa panggung budaya dapat menunjang kegiatan UMKM di Cepu Raya

3. Dampak Sosial Minimnya Kegiatan Budaya

a. Melemahnya Identitas Budaya Lokal

Generasi Z di Cepu Raya semakin jarang terpapar kesenian tradisional, sehingga risiko cultural disconnection meningkat.

b. Hilangnya Ruang Pembentukan Karakter

Kegiatan seni dan budaya terbukti efektif dalam menanamkan nilai-nilai seperti kerja sama, disiplin, dan nasionalisme. Tanpa ruang ini, pembentukan karakter bergeser ke dunia digital yang kurang terfilter.

c. Peluang Ekonomi Kreatif yang Terbuang

Event budaya dapat mendorong pariwisata dan UMKM lokal (contoh: pengrajin batik, kuliner tradisional).


4. Solusi Revitalisasi: Pendekatan Kolaboratif

a. Peran Pemerintah Daerah

  • Anggaran Khusus: Alokasikan dana APBD untuk pemeliharaan fasilitas dan penyelenggaraan event.
  • Regulasi: Wajibkan penggunaan gedung kesenian minimal 2x/bulan untuk kegiatan budaya.

b. Keterlibatan Komunitas dan Sekolah

  • Program "Sekolah Masuk Gedung Kesenian": Siswa diajak mementaskan karya di Panggung Budaya Tukbuntung.
  • Kemitraan dengan Seniman Lokal: Undang maestro tari atau musik untuk workshop gratis.

c. Pemanfaatan Teknologi

  • Virtual Tour: Dokumentasikan kegiatan budaya di YouTube untuk menarik minat anak muda.
  • Sistem Booking Online: Memudahkan komunitas mengakses fasilitas via aplikasi.

Kebersamaan para generasi Z di juga bisa terbentuk melalui kegiatan bersama di sebuah lapangan

5. Contoh Kegiatan yang Dapat Dijalankan

Nama Kegiatan

Lokasi

Target Peserta

Festival Dolanan Tradisional

Lapangan Brabowan

Pelajar SD-SMA

Workshop Batik Blora

Balai Kedungtuban

Ibu-ibu PKK & Mahasiswa

Diskusi Sejarah Migras Cepu

Panggung Budaya Tukbuntung

Generasi Z & Sejarawan


6. Penutup

Revitalisasi fasilitas budaya di Kawasan Cepu Raya bukan sekadar masalah infrastruktur, melainkan investasi untuk masa depan Generasi Z. Dengan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan komunitas, ruang-ruang terbengkalai ini dapat kembali hidup sebagai laboratorium karakter yang menumbuhkan kecintaan pada budaya lokal.