Pemkab Blora Minjam Rp 215 Miliar ke BPD, Jalanan Mulus, Layanan Bagus!
Gak mau stagnan di tempat, Pemerintah Kabupaten Blora akhirnya gaspuoll pakai strategi baru, ngutang demi rakyat! Eits, sik aah... jangan langsung nyinyir dulu. Soalnya, utang ini bukan sembarang utang, tapi pinjaman daerah strategis dari Bank Jateng yang nilainya gak main-main: Rp 215 miliar, cuy!
Penandatanganan kesepakatan ini dilangsungkan dengan view cukup elit di kantor pusat Bank Jateng, dan dihadiri jajaran penting Blora: dari Bupati, Wakil Bupati, Ketua dan Wakil Ketua DPRD, Sekda, sampai OPD (Organisasi Perangkat Daerah) setempat. Tim lengkap, gak setengah-setengah!
Utang Dibagi Dua, Buat Kas Daerah dan Aspal Jalan
Dirut Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, nggak asal bagi pinjaman. Ia menjelaskan bahwa dana jumbo ini dibagi dua:
Rp 10 miliar untuk pinjaman jangka pendek alias kas daerah tahun 2025. Biar keuangan Pemkab tetap waras.
Rp 205 miliar untuk pinjaman jangka menengah. Duit ini bakal digunakan buat ngebangun 41 ruas jalan, anggaran jalan dari 2025, cicilan dimulai 2026 sampai 2028. Iya, jalan mulus bukan cuma mimpi!
“Pinjaman daerah ini tidak hanya untuk percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan publik, tetapi juga untuk mendorong pergerakan aktivitas usaha masyarakat serta memperkuat pelaku ekonomi lokal,” ujar Irianto.
Jadi, bukan cuma bikin jalan doang, tapi juga biar warga bisa usaha tanpa harus selalu ngindarin jalan bolong kalau mau jual ayam atau sayuran ke pasar.
Pemkab Blora, Kita Transparan dan Profesional, Bro!
Di balik pinjaman gede ini, ternyata Pemkab Blora mainnya bersih. Gak asal pilih bank, mereka pakai analisis Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) buat menentukan siapa penyedia pinjaman terbaik. Dan yang menang? Ya jelas, Bank Jateng.
“Dari empat lembaga keuangan yang mengajukan proposal, hasil analisis Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) menunjukkan bahwa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah menempati peringkat pertama,” ungkap Bupati Arief Rohman.
Bupati juga nyebutin kalau ini adalah pinjaman kedua mereka ke Bank Jateng. Sebelumnya tahun 2022 udah ambil Rp 150 miliar, dan hasilnya cukup oke. Jadi kali ini lanjut babak dua.
“Tujuannya adalah mempercepat penyelesaian berbagai permasalahan infrastruktur yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. Dengan demikian, manfaat pembangunan bisa lebih cepat dirasakan, dan diharapkan memberikan efek berganda (multiplier effect) terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya lagi.
Ketahanan Pangan? Blora Juga Ikutan Ngegassss!
Ternyata, Pemkab Blora gak cuma mikirin jalan. Mereka juga pasang badan di sektor ketahanan pangan, dan ini nyambung banget sama agenda Pusat dan Gubernur Jawa Tengah. Targetnya? Tahun 2026 harus udah swasembada pangan!
“Gubernur Jawa Tengah telah menekankan bahwa tahun 2026 menjadi tonggak swasembada pangan. Alhamdulillah, Blora saat ini berada di peringkat enam besar produksi padi se-Jawa Tengah, dan dua besar untuk jagung. Ini harus kita pertahankan dan tingkatkan,” kata Arief.
Artinya, sambil bangun jalan, Blora juga berusaha jadi lumbung pangan. Jalan mulus, pangan aman, hidup tenang. That's the dream.
Buat kamu yang suka bilang “pemerintah cuma ngutang mulu,” coba lihat dari sisi lain. Ini gak sebatas ngutang buat beli mobil dinas baru atau study tour ke luar negeri, tapi investasi nyata buat masa depan daerah.
Bayangin, kamu kuliah di Blora, jalan udah gak rusak, akses internet lancar, pelayanan publik makin cepat, ekonomi lokal menggeliat. Kan enak?.