Pendidikan Blora Menyala! 117 Pejabat Sekolah Dilantik, Pemkab: “Jadilah Pemimpin Inspiratif!”
Angin segar kembali berembus dari dunia pendidikan Blora. Kamis (8/5/2025), sebanyak 40 pengawas sekolah resmi dilantik dan 77 kepala sekolah menerima surat tugas baru. Sebuah langkah nyata yang penuh harapan, dan—siapa tahu—bisa jadi episode baru yang lebih seru dalam serial panjang perjuangan pendidikan Blora.
Blora Berbenah, Gerakan 117 Langkah untuk Pendidikan yang Lebih Cerdas
Seakan tak mau kalah dari agenda reformasi kurikulum nasional, Pemerintah Kabupaten Blora mengambil langkah penuh optimisme dalam merawat sistem pendidikan lokal. Sebuah prosesi megah dan penuh makna digelar, dengan melantik 40 pengawas sekolah dan menyerahkan SK mutasi kepada 77 kepala sekolah yang kini akan memulai babak baru di tempat tugas yang berbeda.
Acara yang digelar Kamis pagi (8/5/2025) itu dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Blora, Hj. Sri Setyorini, mewakili Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, M.Si. Di tengah prosesi yang sarat nilai simbolik dan tekad, sambutan Bupati dibacakan penuh semangat oleh Wakil Bupati.
Kepemimpinan Baru, Harapan Baru
Wakil Bupati Sri Setyorini menyampaikan bahwa tugas yang diemban para pejabat baru bukan hanya soal pindah meja kerja atau ganti tanda tangan. Ini adalah momen redefinisi arah pendidikan Blora. Lebih dari itu, ini ajakan kolektif untuk menghidupkan kembali semangat belajar yang mengakar dan berdampak.
“Semoga tugas yang diamanahkan kepada Panjenengan semua dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, integritas, dan semangat pengabdian demi meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Blora,” ucap Wabup, dengan nada yang menyejukkan sekaligus membakar semangat.
Pengawas Sekolah sebagai Ujung Tombak Penjaga Mutu
Dalam sambutannya, Sri Setyorini mengingatkan bahwa pengawas sekolah adalah semacam ‘dewan juri pendidikan’ yang tugasnya memastikan proses belajar mengajar berjalan sesuai dengan standar dan cita rasa. “Laksanakan tugas pengawasan dengan penuh tanggung jawab, integritas, dan profesionalisme. Jadilah pembimbing yang inovatif bagi para guru dan tenaga kependidikan di sekolah,” tandasnya. Sebuah nasihat yang cocok ditempel di ruang kerja.
Kepala Sekolah sebagai Manajer, Motivator, dan Kadang Konselor
Sementara itu, para kepala sekolah yang menerima SK mutasi mendapat pesan yang cukup menggugah: jangan hanya jadi atasan administratif. Jadilah pemimpin yang inspiratif dan punya empati, seperti Dumbledore dalam Harry Potter di dunia nyata—dekat dengan siswa, guru, dan tentu saja masyarakat.
“Jadilah pemimpin yang inspiratif, solutif, serta mampu membangun budaya sekolah yang positif, inklusif, dan kolaboratif. Terus bangun komunikasi yang harmonis dengan seluruh warga sekolah, ciptakan iklim yang sehat dan produktif, serta jadikan sekolah sebagai pusat pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna,” papar Wabup dengan gaya yang nyaris retoris.
Menuju Blora Cerdas 2045
Tidak lupa, Wabup mengajak semua insan pendidikan di Blora untuk menyatukan niat dan menyusun strategi jangka panjang demi menyambut Indonesia Emas 2045. Ya, generasi unggul itu tak lahir dari ruang kelas yang gaduh dan guru yang lelah. Ia tumbuh dari pemimpin pendidikan yang punya misi, bukan hanya visi.
“Kedepan, masih banyak PR di bidang pendidikan yang harus kita selesaikan. Maka dari itu, mari kita berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Blora agar menghasilkan generasi yang unggul, cerdas, berkarakter dan berkelanjutan dalam mendukung Indonesia Emas 2045,” pungkasnya dengan gaya yang penuh visi—dan mungkin sedikit tekanan deadline.