Banjir Mojorembun, Tantangan Besar bagi Kawasan Cepu Raya, Pemkab Blora Turun Tangan
Banjir besar yang melanda Desa Mojorembun, Kecamatan Kradenan, pada Rabu (21/5/2025) telah membawa dampak serius bagi warga dan infrastruktur setempat. Tidak hanya rumah-rumah yang terendam, tetapi juga sekolah, fasilitas umum, dan lahan pertanian.
Wakil Bupati Blora, Hj. Sri Setyorini, yang akrab disapa Budhe Rini, turun langsung ke lokasi untuk memberikan bantuan dan menginstruksikan penanganan darurat bagi infrastruktur yang rusak. Kepada Dinas PUPR, ia meminta agar segera dilakukan perbaikan terhadap jalan dan jembatan yang terdampak banjir guna memastikan kelancaran mobilitas warga.
"Untuk Dinas PUPR, sekiranya ada infrastruktur jalan atau jembatan rusak akibat terdampak banjir dan membahayakan, untuk segera ada penanganan,” tegasnya.
Selain itu, Pemkab Blora berencana menjalin kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait penyebab banjir dan strategi mitigasi jangka panjang.
Banjir dan Tantangan bagi Kawasan Cepu Raya
Kawasan Cepu Raya, yang mencakup Kecamatan Sambong, Cepu, Kedungtuban, Kradenan, Randublatung, dan Jati, menghadapi tantangan besar akibat bencana ini. Infrastruktur yang rusak dapat menghambat aktivitas ekonomi, akses pendidikan, serta mobilitas tenaga kerja di wilayah tersebut.
Selain itu, sektor pertanian yang menjadi salah satu pilar ekonomi Kawasan Cepu Raya juga terdampak signifikan. Lahan pertanian yang tergenang berpotensi menurunkan produktivitas, mempengaruhi harga komoditas lokal, dan mengurangi pendapatan petani.
Tak hanya itu, tantangan bagi para pencari kerja di Cepu Raya juga ikut meningkat. Dengan jalan yang rusak dan fasilitas umum terdampak, mobilitas menuju pusat-pusat ekonomi menjadi lebih sulit, berpotensi menghambat pertumbuhan tenaga kerja dan usaha lokal. Oleh karena itu, Pemkab Blora perlu memprioritaskan pemulihan infrastruktur sebagai bagian dari strategi pemulihan pasca-banjir.
Pemkab Blora Respons Cepat, Bantuan Darurat dan Evaluasi Penyebab Banjir
Dalam kunjungannya, Wakil Bupati Blora tidak hanya meninjau lokasi terdampak tetapi juga menyalurkan sembako, obat-obatan, dan keperluan dapur umum bagi warga yang membutuhkan. Dapur umum telah didirikan oleh Dinas Sosial untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat terdampak.
Sekretaris Desa Mojorembun, Farida Nur Hayati, mengapresiasi respon cepat dari pemerintah namun tetap berharap adanya tambahan peralatan seperti perahu karet untuk evakuasi.
"Kami masih kekurangan perahu karet. Kemarin itu di beberapa titik, banjirnya ada yang sampai setinggi leher,” ungkap Farida.
Meski kondisi mulai berangsur pulih, Pemkab Blora terus melakukan pemantauan serta mengupayakan bantuan tambahan sesuai kebutuhan warga.